tag:blogger.com,1999:blog-17703895201321758482024-03-05T23:35:23.209-08:00LitosferLitosferhttp://www.blogger.com/profile/03930901731353707578noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-1770389520132175848.post-59756108577985466632011-10-26T00:25:00.000-07:002011-10-26T00:25:51.973-07:00Pengertian Litosfer<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: inherit; font-size: large;">Litosfer berasal dari Bahasa Yunani yaitu <i><b><span style="color: red;">Litos</span></b></i> artinya Batu, <i><span style="color: red;"><b><span style="color: red;">Sphaire</span></b></span> </i>berarti bulatan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan <b><i><span style="color: red;">kulit bumi</span></i></b>. Ahli- ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut <i><b><span style="color: red;">kerak (crust)</span></b></i>. Jadi, litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan <span style="color: black;">Si0<sub>2</sub></span> (silikon dioksida). Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. </span></span><img height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4BkD1Iz2OIFke4sI70S0y3Xs4kTGnDIqgkVs-V8ruq-LVspmMjAOIVfIAyJKSIwzdFyrNefyJQFBB44egCSIeJwFkhDbaIVmFMrM98f3bpqBOZ8i3k3u4DWe1Eqc7T_SgKJOUJUTzhVY/s320/Earthcone275x188.gif" width="320" /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Litosfer memiliki ketebalan <u>+</u>1200km <span style="color: black;">yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).</span> Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida. </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Litosferhttp://www.blogger.com/profile/03930901731353707578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1770389520132175848.post-75871362483002202142011-10-26T00:22:00.000-07:002011-10-26T00:22:42.899-07:00LITOSFER<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><b>Litosfer</b> adalah kulit terluar dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Planet" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Planet">planet</a> berbatu. Litosfer berasal dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kata_Yunani&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kata Yunani (halaman belum tersedia)">kata Yunani</a>, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si0<sub style="line-height: 1em;">2</sub>, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).</div><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Litosfer bumi meliputi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kerak">kerak</a> dan bagian teratas dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mantel_bumi&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Mantel bumi (halaman belum tersedia)">mantel bumi</a> yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Astenosfer&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Astenosfer (halaman belum tersedia)">astenosfer</a>, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.</div><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Litosfer terpecah menjadi beberapa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lempeng_tektonik" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Lempeng tektonik">lempeng tektonik</a> yang mengakibatkan terjadinya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_benua" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gerak benua">gerak benua</a> akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.</div><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Barrel" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Barrel">Barrel</a> pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Geologi">geologi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geofisika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Geofisika">geofisika</a>. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.</div><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Terdapat dua tipe litosfer</div><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Litosfer samudra, yang berhubungan dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_samudra" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kerak samudra">kerak samudra</a> dan berada di dasar samdura</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Litosfer benua, yang berhubungan dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerak_benua&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kerak benua (halaman belum tersedia)">kerak benua</a></li>
</ul><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapisan_Mohorovicic&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Lapisan Mohorovicic (halaman belum tersedia)">lapisan Mohorovicic</a></div><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: black; font-size: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Material_Pembentuk_Litosfer">Material Pembentuk Litosfer</span></h2><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Magma" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Magma">Magma</a> dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 17px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Batuan_Beku_.28Igneous_Rock.29"><br />
Batuan Beku (<i>Igneous Rock</i>)</span></h3><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Batuan beku">Batuan beku</a> adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,</div><h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 15px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="-_Batuan_Beku_Dalam_.28Plutonik.2FAbisik.29"><br />
- Batuan Beku Dalam (<i>Plutonik/Abisik</i>)</span></h4><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah <i>granit</i>, <i>diotit</i>, dan <i>gabbro</i>.</div><h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 15px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="-_Batuan_Beku_Gang.2FKorok"><br />
- Batuan Beku Gang/Korok</span></h4><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.</div><h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 15px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="-_Batuan_Beku_Luar"><br />
- Batuan Beku Luar</span></h4><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : <i>basalt</i>, <i>diorit</i>, <i>andesit</i>,<i>obsidin</i>, <i>scoria</i>, batuan apung (<i>bumice</i>).</div><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 17px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Batuan_Sedimen_.28Sedimentary_Rock.29"><br />
Batuan Sedimen (<i>Sedimentary Rock</i>)</span></h3><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batuan_Sedimen&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Batuan Sedimen (halaman belum tersedia)">Batuan Sedimen</a> merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses <i>diagenesis</i> yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,</div><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen Klastik</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen Kimiawi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen Organik</li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,</div><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen <i>Aeris</i> atau <i>Aeolis</i></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen <i>Glasial</i></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen <i>Aquatis</i></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Batuan Sedimen <i>Marine</i></li>
</ol><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; color: black; font-size: 17px; font-weight: bold; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Batuan_Malihan_.28Metamorf.29"><br />
Batuan Malihan (<i>Metamorf</i>)</span></h3><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batuan_Malihan&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Batuan Malihan (halaman belum tersedia)">Batuan Malihan</a> terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.</div><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: black; font-size: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Struktur_Lapisan_Kerak_Bumi"><br />
Struktur Lapisan Kerak Bumi</span></h2><div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si0<sub style="line-height: 1em;">2</sub>), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC0<sub style="line-height: 1em;">3</sub>), Dolomit (CaMgCO<sub style="line-height: 1em;">T3</sub>), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe<sub style="line-height: 1em;">2</sub>O<sub style="line-height: 1em;">3</sub>), Magnetik (Fe<sub style="line-height: 1em;">3</sub>O<sub style="line-height: 1em;">2</sub>), dan Limonit (Fe<sub style="line-height: 1em;">3</sub>OH<sub style="line-height: 1em;">2</sub>O). Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO<sub style="line-height: 1em;">2</sub> dan Al<sub style="line-height: 1em;">2</sub>O<sub style="line-height: 1em;">3</sub>. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO<sub style="line-height: 1em;">2</sub> dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.</div><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: black; font-size: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Referensi"><br />
Referensi</span></h2><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Geologi</b> (<i>J.A. Katili</i>). Bandung: Pertjetakan Kilatmadju, 1979</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Catatan Mata Kuliah Geomorfologi Umum</b>. Jakarta: Pendidikan Geografi - Universitas Negeri Jakarta, 2000</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Barrel J. 1914. <i>The Strength of the Earth's Crust</i>. Journal of Geology</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Daly R. 1940. <i>Strength and Structure of the Earth</i>. New York: Prentice Hall</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sumber <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer">http://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer</a></li>
</ul></span>Litosferhttp://www.blogger.com/profile/03930901731353707578noreply@blogger.com0